Zaman Paleolitik
a. Manusia
1. Paleolitik Awal/Bawah (Homo
erectus arkhaik) :
* Megantropus Paleojavanicus (Sangiran) - Sp. Homo Erectus -/+
2.5 mya
* Pithecantropus Robustus (Mojokerto) - Sp. Homo Erectus -/+
2,5 mya
* Pithecantropus Mojokertensis (Mojokerto) - Sp. Homo Erectus -/+
mya
2. Paleolitik Tengah (Homo erectus
Tipikal) :
* Pithecantropus Erectus (Trinil) - Sp.
Homo Erectus -/+ 1.5 mya
c. Paleolitik Akhir/Atas :
* Homo Soloensis (Ngandong) - Sp. Homo
Erectus -/+ 0.8 mya
b. Hasil Budaya
1. Kapak perimbas (chopper) - monofasil 6. Alat
serpih (flakes)
2. Kapak penetak
(chopping tools) - bifasial 7. Alat serut samping
3. kapak genggam (Hand
axe) – bifasila 8. Alat2 dari
tulang (sudip dan mata tombak, ada yg bergerigi)
4. Pahat genggam (hand
adze) - monofasil
9. pemukul/batu pelempar
5. K. genggam awal
(proto hand axe) – monofasil 10. Alat
penusuk dari tanduk
c.
Kehidupan
Sosial Ekonomi
* Sangat tergantung kepada alam *
berkelompok
* food gathering (mengumpul dan meamu) * alat-alat sederhana
* nomaden * Belum ada tanda2 kerohanian
* hidup di pingir sungai, danau atau
pantai
d. Teknik
Pembuatan Alat Batu Pada Masa Paleolitik
Pada masa Paleolitik, teknik
pembuatan alat batu berupa teknik pukul
dan teknik tekan. Teknik pukul terdapat dua macam yaitu langsung (direct percussion) dan tidak langsung
(indirect percussion). \Menurut Crabtree, Oakley, dan Howell, mengungkapkan
bahwa teknik pukul langsung dilakukan dengan cara batu atau palu yang terbuat
dari tulang atau kayu keras dipukulkan pada permukaan bahan baku yang ingin
dibentuk. Pemangkasan dilakukan untuk melepaskan serpihan dari bahan baku.
Sedangkan, teknik pukul tidak langsung (indirect percussion) menggunakan
semacam pahat yang terbuat dari kayu
atau tulang yang keras. Semacam pahat ini yang nantinya digunakan untuk dipukulkan ke batu pukul. Lain hal
dengan teknik serpih tekan (pressure flaking) yaitu melakukan kegiatan menekan
dengan benda runcing seperti tulang atau
tanduk yang keras pada calon alat batu, sehingga diperoleh serpihan kecil.
menurut R.P. Soejono, teknik pembuatan alat batu di Asia Tenggara dan Timur pada umumnya monofasial
yaitu pemangkasan yang dilakukan pada
salah satu permukaan saja. Bahan batuan yang digunakan untuk membuat perkakas batu adalah dari batuan tufa
kersikan, kapur kersikan, kuarsa, dan
beberapa jenis batuan lainnya. Di Indonesia sendiri menurut Poesponegoro, pada masa Paleolitik dikenal dua teknik
perkakas batu yang disebut tradisi kapak perimbas dan serpih. Kapak perimbas adalah
sejenis kapak yang digenggam dan berbentuk
masif. Teknik pembuatannya cenderung masih kasar. Kapak perimbas sendiri ditemukan di lembah Sungai Fingnoi di dekat
Bhan-kao, Pakistan (Punjab), Pulau Luzon
di Filipina, selatan Hanoi di Vietnam Utara, Myanmar (Lembah Irrawadi), Malaysia (Kota Tampan),
Cina (Chou-kou-tien, Lembah Yangtze,
Guangxi), dan Indonesia (Pacitan).